Upacara Adat Ngalaksa
09-12-2011Kabupaten Sumedang6884 baca
Setiap musim panen kita bisa melihat tarian Rengkong pada event upacara adat Ngalaksa yang diiringi dengan tarian tradisional Ngalaksa yang diadakan setiap bulan Juni. Upacara adat Ngalaksa adalah sejenis upacara membawa padi ke lumbung, rengkong adalah sebuah gandar untuk membawa beras yang berlubang. Di dalam tarian rengkong gandar dibawa oleh orang-orang sambil berjalan menari ke lumbung padi.
Saat orang-orang berjalan menuju lumbung padi, lubang yang ada di dalam gandar menghasilkan bunyi musik yang memiliki ritme yang sama dengan orang yang berjalan mengikuti upacara tersebut. Masyarakat Rancakalong menggelar upacara adat Ngalaksa ini selama 1 minggu tanpa henti dengan diiringi seni tradisional tarawangsa.
Secara umum upacara adat ngalaksa mempunyai maksud sebagai ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas kesuksesan dan keberhasilan atas panen yang diperoleh masyarakat di Desa Rancakalong. Ungkapan rasa syukur yang merupakan luapan kegembiraan atas kesuksesan panen yang diperoleh tersebut dibahasakan oleh masyarakat Rancakalong dengan mempergelarkan berbagai tarian tradisional.
BANGRENG
Nikmatilah pertunjukan Seni Bangreng selama kunjungan Anda di Sumedang. Tari ini merupakan pengembangan dari seni "Terbang" dan "Ronggeng", yang menggunakan Terbang (semacam rebana tetapi besarnya tiga kali lipat dari alat rebana). Seni ini dimainkan oleh lima pemain dan dua orang penabuh gendang ukuran besar dan kecil. Sedangkan Ronggeng adalah juru kawih merangkap penari wanita dalam ketuk tilu dengan tarian dan nyanyiannya dalam melayani tarian pria yang menghadapinya
Seni Terbang muncul pertama kali pada waktu penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Wangsa Kusumah, yang mana seni Terbang dijadikan sebagai media dawah. Sedangkan Ronggeng adalah sebutan bagi si penari sekaligus penyanyi atau disebut pula Nyi Ronggeng. Karena sebutan "Nyi" itu, maka ronggeng diperankan oleh seorang perempuan.
Menurut penuturan para ahli seni (seniman), seni Bangreng ini biasa dipertunjukkan pada acara-acara hiburan dan acara khusus seperti ruatan rumah, mendirikan bangunan baru, dan syukuran-syukuran lainnya.
Lokasi: -
- See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=333&lang=id#sthash.kuSV1fbE.dpufSeni Terbang muncul pertama kali pada waktu penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Wangsa Kusumah, yang mana seni Terbang dijadikan sebagai media dawah. Sedangkan Ronggeng adalah sebutan bagi si penari sekaligus penyanyi atau disebut pula Nyi Ronggeng. Karena sebutan "Nyi" itu, maka ronggeng diperankan oleh seorang perempuan.
Menurut penuturan para ahli seni (seniman), seni Bangreng ini biasa dipertunjukkan pada acara-acara hiburan dan acara khusus seperti ruatan rumah, mendirikan bangunan baru, dan syukuran-syukuran lainnya.
Lokasi: -
ALAT MUSIK JENTRENG
Jentreng adalah sejenis alat musik kecapi dengan jumlah dawai tujuh buah. Ukurannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kacapi pada umumnya. Terbuat dari kayu kembang (kenanga) atau kayu nangka. Teknik memainkannya dipetik dan di-toel (disentuh) dengan jari kiri-kanan. Telunjuk, jari tengah, dan ibu jari tangan kanan untuk memetik nada-nada tinggi, sedangkan telunjuk tangan kiri untuk menyentuh nada-nada rendah (bagian atas dari instrumen).Jika jentreng
itu distem laras Pelog, urutan nadanya dimulai dari 5 (la) sampai dengan nada 1 (da) rendah (nada oktav), dan jika distem laras salendro urutan nadanya dimulai dari nada 4 (galimer) sampai dengan nada 1 (barang). Cara menyetem kedua laras sebagai berikut:
Laras Pelog
Dawai 1 bernada 5 (la atau singgul)
Dawai 2 bernada 1 (da atau barang)
Dawai 3 bernada 2 (mi atau loloran)
Dawai 4 bernada 3 (na atau panelu)
Dawai 5 bernada 4 (ti atau galimer)
Dawai 6 bernada 5 rendah (oktav la)
Dawai 7 bernada 1 rendah (oktav da)
Laras Salendro
Dawai 1 bernada 4 (ti atau galimer)
Dawai 2 bernada 1 (da atau barang)
Dawai 3 bernada 2 (mi atau loloran)
Dawai 4 bernada 3 (na atau panelu)
Dawai 5 bernada 4 (ti atau galimer)
Dawai 6 bernada 5 rendah (oktav la)
Dawai 7 bernada 1 rendah (oktav da)
Laras Pelog
Dawai 1 bernada 5 (la atau singgul)
Dawai 2 bernada 1 (da atau barang)
Dawai 3 bernada 2 (mi atau loloran)
Dawai 4 bernada 3 (na atau panelu)
Dawai 5 bernada 4 (ti atau galimer)
Dawai 6 bernada 5 rendah (oktav la)
Dawai 7 bernada 1 rendah (oktav da)
Laras Salendro
Dawai 1 bernada 4 (ti atau galimer)
Dawai 2 bernada 1 (da atau barang)
Dawai 3 bernada 2 (mi atau loloran)
Dawai 4 bernada 3 (na atau panelu)
Dawai 5 bernada 4 (ti atau galimer)
Dawai 6 bernada 5 rendah (oktav la)
Dawai 7 bernada 1 rendah (oktav da)
Sumber : Toto Amsar Suanda
Objek Wisata Lainnya
Sedikit budaya sumedang larang yang dapat saya ulas..tenang masih banyak lagi kebudayaan sumedang yang belum saya posting wait yahh :)
Sebagai anak sumedang kita wajib menjaga budaya yang ada di daerah kita,jika bukan kita siapa lagi kalau bukan sekarang kapan lagi :)